Akademik

PELAKSANAAN KEGIATAN TRACER STUDY

 

Tracer study digunakan oleh Perguruan Tinggi untuk melacak aktivitas para lulusannya setelah masa pendidikan tinggi, baik masa transisi maupun pergerakan mereka di dunia kerja.

Pelaksanaan tracer study melalui daring ( aplikasi Zoom )

Tracer study yang dilaksanakan Prodi D4 Manajemen Perhotelan, Jurusan Pariwisata, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang, sebagai upaya untuk mengetahui dan menganalisis kinerja lulusan serta sebagai bahan perbaikan lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Dalam pelaksanaaan tracer study juga akan memberikan informasi bagi pemangku kepentingan, dan kelengkapan persyaratan bagi akreditasi pendidikan tinggi.

Metode pelaksanaan kegiataan ini dilaksanakan melalui Hybrid Methode, yaitu melaui Daring (aplikasi zoom) untuk kegiatan Pembukaan oleh Dirjen Vokasi, Rektor UNP, Dekan FPP, serta Talkshow dengan alumni dan user. Sedangkan dewan dosen Prodi D4 Manajemen Perhotelan mengadakan pertemuan secara luring di Ballroom UNP Hotel and Convention pada hari Kamis, 29 Oktober 2020.

Kegiatan Tracer study yang dilaksanakan Prodi D4 Manajemen Perhotelan, Jurusan Pariwisata, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang ini diikuti oleh 26 orang dosen Program Studi D4 Manajemen Perhotelan, alumni dari angkatan 2009-2015 yang bekerja di Industri perhotelan, sedang melanjutkan studi, dan alumni yang berwirausaha. Dalam kegiatan ini, materi disampaikan oleh Dirjen Vokasi Kemendikbud Bapak Wikan Sakarinto, S.T, M.Sc, Ph.D. Materi yang disampaikan di dalam kegiatan Tracer Study ini adalah : betapa pentingnya komunikasi antara instansi pendidikan dengan dunia industri. Dalam hal target yang harus dicapai oleh setiap instansi pendidikan, beliau mengharapkan adanya Link and Match, yaitu kurikulum harus sesuai dengan kondisi nyata dunia kerja dan didukung oleh beberapa industri yang bereputasi, serta menjawab kebutuhan keterampilan dan kompetensi masa depan. Kemudian jumlah dosen tamu, praktisi, atau pakar dari industri yang mengajar di kampus vokasi harus semakin tinggi dan intensif. Selain itu juga harus memiliki sertifikasi kompetensi yang diakui oleh industri dan dunia kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *